STAF KHUSUS PRESIDEN MENGUNJUNGI PEMKAB BIAK NUMFOR

HUMPRO BIAK,- Staf khusus Presiden Joko Widodo, Lenis Kogoya, Sth, M.Hum. bertatap muka dengan FORKOMPINDA Biak Numfor, pimpinan SKPD, BUMN dan BUMD pada hari selasa,(6/10)  di gedung sasana krida Biak Numfor.

Dalam kunjungannya yang ke 3(tiga) kali selama menjabat sebagai staf khusus yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 Mei 2015 lalu, Lenis menuturkan bahwa ini merupakan sejarah baru bagi Papua yang telah Presiden buat karena saya orang koteka, orang gunung pedalaman masuk ke istana menjadi staf khusus Presiden.
Di kunjungan kali ini ke Biak Numfor Lenis mengatakan bahwa dalam setiap kunjungan 2 provinsi Papua selama ini mempunyai laporan masyarakat yang sama yaitu tentang penyaluran dana Otsus dan masalah beras Bulog yang selalu menjadi permasalahan di Papua.

Dalam hasil diskusi bersama masyarakat juga melaporkan bahwa masih adanya beras yang tidak laik dimakan dan Lenis juga akan segera melaporkan masalah ini ke kepala Bulog.

Ketua DPRD Biak Numfor Zeth Sandy juga mengakui bahwa beras yang di terima masyarakat sangat tidak laik dimakan, dan ini pasti adanya mafia beras yang dari Makasar bagus tetapi hingga disini beras tersebut sangat jelek, Zeth Sandy juga mengatakan bagaimana masyarakat tidak pintar kalo makanannya tidak bergizi dan tidak adanya protein. 'Ungkapnya.

Lenis Kogoya yang juga merupakan Ketua Umum Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua juga mengharapkan bahwa Biak bisa dijadikan bandara Internasional ke 2 setelah Soekarno Hatta,  " dan ini harus di tata rapi dan baik designnya sehingga Biak bisa dijadikan jalur ekonomi ke luar negeri. Ini juga merupakan mimpi saya dan ini adalah merupakan harga mati, dan untuk masalah tanah sebagai kepala suku menyerahkan kepada LMA dan Dewan Adat yang mengurusnya, apapun yang buat masyarakat maju pasti dewan adat juga setuju untuk maju juga.  

Setelah pertemuan bersama rombongan staf khusus Presiden RI juga mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Biak yang diterima langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan  Danang Agus Triyanto.

Kunjungan ke Lapas Biak untuk melihat dari dekat tentang aktivitas narapidana politik yang sedang menjalani hukuman karena kasus pidana dialami para narapidana kasus makar.

"Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi memberikan pengampunan grasi kepada narapidana kasus makar di Papua," katanya.

Kogoya pun berharap, dengan data dan hasil tatap muka dengan narapidana kasus makar warga binaan Lapas Biak akan disampaikan kepada pemerintah untuk menjadi perhatian dalam mengambil kebijakan terhadap Papua. (dk/hp-5)

0 komentar:

Post a Comment