FESTIVAL MUNARA WAMPASI DIMULAI DI KAMPUNG MNURWAR

Deputi Bid Pengembangan Pemasaran  Pariwisata, Bupati Biak Numfor
dan Ketua Umum LKNI Membuka FBMW 2015

Dibukanya pelaksanaan Festival Munara Wampasi Tahun 2015 (1/7) oleh menteri Pariwisata yang kali ini diwakilkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata Indonesia Dra Esthy Reko Astuti, M.Si  ditandai dengan memainkan alat musik perkusi tradisional Biak yang bernama sek azas yang biasa masyarakat menyebutnya alat pemanggil dan penangkap ikan secara tradisional.

Dengan dimainkannya alat musik Azas tersebut tanda dimulainya Festival Munara Wampasi dimulai dengan diawali oleh kegiatan Snap Mor, Mor yang berasal dari kata Mamor tumpukan bebatuan yang dimana orang tua dahulu menggunakannya sebelum ada jaring atau alat kail. Ungkap Mika Ronsumbre selaku Budayawan Adat Byak.  

Snap Mor yang mengawali kegiatan FBMW 2015 Oleh
Dra Esthy Reko Astuti M.Si
Dalam sambutan Bupati Biak Numfor  Thomas Ondy mengatakan hari ini adalah dalam rangka hari kebangkitan budaya Byak dengan menghargai leluhur dan nenek moyang orang byak. Acara ini akan di programkan tahun ini dan akan dilakukan di tahun 2017. Atas pemerintah Kabupaten Biak Numfor menyampaikan terimakasih untuk dukungan seluruh pihak untuk kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik hingga selesainya kegiatan munara wampasi ini (4/7).

Bupati Thomas Ondy juga  menerima saran dan kritikan dari masyarakat  tetapi apapun resiko sebagai Bupati dan seluruh Staff kami akan tetap melangkah kedepan dengan membuka telinga, melihat dan merasa apa yang dirasakan dilihat oleh masyarakat itu sendiri. Bupati juga menambahkan untuk masyarakat Biak bisa menikmati berkat Tuhan yang sudah ada di hari ini hingga 4 Juli mendatang.   

Sementara itu sambutan Menteri Pariwisata yang dibacakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara menyampaikan apa yang sering disampaikan oleh pa mentri yaitu ABCGM yang artinya Akademisi Budayawan Comunity Goverment pusat dan daerah dan Media yang artinya kita harus bersama – sama dalam membangun sektor pariwisata ataupun sektor lainnya untuk membangun pertumbuhan perekonomian di daerah.

Esthy juga menambahkan  yang diharapkan dari festival ini tidak hanya melestarikan budaya kearifan lokal tetapi juga mempromosikan destinasi dan festival ini ke masyarakat di Indonesia dan ke mancanegara. Menteri Pariwisata RI juga tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada para budayawan, penekun budaya dan pelaku bahari yang sudah bekerja keras di dalam melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan segala potensi budaya mudah – mudahan menjadi event tahunan yang meningkatkan kunjungan wisatawan ke Biak semakin meningkat. FBMW kali ini dengan mengambil tema “Lestari Budayaku,Lestari Bumiku, Mewujudkan Biak Mandiri Cerdas Melakukan Perubahan”   (dk) 

0 komentar:

Post a Comment