Dalam kegiatan Festival Biak
Munara Wampasi (FBMW) 2015 yang merupakan budaya kelautan yang salah satunya
adalah kreatifitas mor, snap mor yang berasal dari kata Mamor tumpukan bebatuan
yang dimana orang tua dahulu menggunakannya sebelum ada jaring atau alat kail. Ungkap Mika Ronsumbre selaku Budayawan Adat
Byak saat memberikan sinopsis di FBMW.
Kegiatan Snap Mor yang merupakan
bagian dari Festival Biak Munara Wampasi ini dilakukan oleh Deputi Bidang
Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata Indonesia
Dra. Esthy Reko Astuti, M.Si dan di
ikuti bersama ratusan seluruh masyarakat Biak di kampung Mnurwar Distrik Oridek
yang sudah menyiapkan kalawae atau alat tradisional untuk menangkap ikan
setelah pembukaan Festival Biak Munara Wampasi (1/7).
Budaya kemaritiman, kelautan atau
budaya kebaharian merupakan yang membedakan dari suku Byak dengan suku – suku
lainnya. Sejak leluhur tempo dulu arti dari Munara adalah pesta yang berarti
ada sukacita, kedamaian berarti kebersamaan.
Dan leluhur juga telah menitipkan banyak hal bagaimana menempatkan diri dalam
suatu kebersamaan. Oleh karena itu leluhur menginvestasikan salah satunya
adalah Munara Wampasi. Ungkap Budayawan Adat Byak. (dk)
salah satu kegiatan yang sangat baik, semoga kedepan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan.
ReplyDelete